IPWL se-Indonesia Gelar Aksi Demo di Pintu Gerbang Kemensos

Dirasa tidak adanya keberpihakan kebijakan program rehabilitasi Menteri Sosial (Mensos) Risma. Lembaga Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) se-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa didepan gedung Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), Selasa (10/1/2023).

“Kami Lembaga IPWL yang tergabung dalam Aliansi IPWL Sosial Indonesia menuntut ketidak berpihakan kebijakan program rehabilitasi Menteri Sosial (Mensos) Risma,” kata Ketua Koordinator Aliansi IPWL Sosial Indonesia Ade Hermawan dalam orasinya.

Lanjutnya, sekarang ini program rehabilitas Kemensos Ri tidak lagi berjalan sejak dua tahun terakhir. Untuk itu, kami mau menuntut hak-hak kami sebagai mitra Kemensos yang sudah ditunjuk untuk menanggulangi para pecandu maupun korban penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza).

Ade yang berada diatas mobil bak warna hitam menyerukan bahwa saat ini Indonesia masih darurat narkoba. Oleh karenanya, Mensos tidak boleh melepas tanggung jawabnya terhadap program rehabilitasi tersebut.

Selain itu selama dua tahun tidak berjalan, Kemensos tidak menaikan honor pekerja rehabilitasi, dan bahkan malah membebani staf-staf IPWL untuk merangkap kerja.

“Jika tidak dilaksanakan, maka SK kami akan dicabut. Mensos perintah kami untuk melakukan pekerjaan yang bukan bidang kami,” sambung dia.

Pantauan di lokasi, tampak sejumlah peserta aksi demo memutar musik sambil bersorak serempak meminta agar Mensos Risma keluar gedung untuk menerima mereka dan mengabulkan tuntutannya.

“Ibu Risma dimana, apakah kami mau dibuang begitu saja, apakah Ibu Risma sudah tidak perduli lagi kepada korban pecandu narkotika, apakah Ibu Risma tidak mau lagi menyelamatkan mereka (korban narkotika). Hai Ibu Risma kemanakah keadilan untuk mereka (Pecandu Narkotika)”

Sementara hingga berita ini ditayangkan aksi demo masih berjalan dengan tertib. ( Her /red )

Related posts