Kapolres Jembrana Gelar Jumat Curhat, Dengarkan Langsung Keluhan Camat dan Para Kades

Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., kembali turun langsung ke lapangan lewat program Jumat Curhat. Kali ini, kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Kantor Camat Jembrana, Jumat (18/7), yang dihadiri oleh Camat serta seluruh lurah dan kepala desa se-Kecamatan Jembrana.

Yayasan Bangun Sejahtera

Acara yang berlangsung selama dua jam lebih, dari pukul 10.15 hingga 12.15 Wita ini menjadi wadah terbuka bagi para kepala wilayah untuk menyampaikan langsung berbagai persoalan di masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasat Binmas Polres Jembrana AKP I Nyoman Pasar, Kapolsek Kota Jembrana IPDA Ngr Agus Dwi Widiatmika Putra, Kanit Reskrim IPDA I Ketut Wiyasa, serta Plt. Camat Jembrana Tri Karyna Ambaradadi.

Dalam sambutannya, Plt. Camat Jembrana menyampaikan apresiasi atas inisiasi Kapolres untuk menjalin komunikasi langsung dengan para lurah dan perbekel. Ia berharap arahan yang diberikan dapat memperkuat sinergi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kapolres Jembrana, dalam paparannya, menyoroti beberapa isu strategis di Kecamatan Jembrana. Di antaranya adalah tingginya kepadatan penduduk, potensi meningkatnya angka kriminalitas, serta pengawasan terhadap keberadaan orang asing di penginapan-penginapan wilayah tersebut.

“Masalah-masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh kepolisian. Dibutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari pemerintah desa dan kelurahan,” tegas AKBP Kadek Citra.

Masukan pun berdatangan dari para kepala desa. Perbekel Yeh Kuning mengeluhkan aksi trek-trekan anak muda di wilayah pantai, serta kasus pencurian yang melibatkan anak di bawah umur. Sementara itu, Perbekel Perancak mengangkat isu penerimaan siswa SD dan SMA akibat kendala zonasi, serta kasus sosial yang melibatkan kehamilan remaja.

Perbekel Budeng melaporkan maraknya pencurian dan balapan liar di Jalan Baru Budeng. Sedangkan Lurah Pendem menyoroti siswa SMP yang belum tertib berlalu lintas serta dilema dalam pemberian sanksi sosial karena keterbatasan hukum terhadap anak. Lurah Sangkaragung menyampaikan wilayahnya relatif kondusif namun tetap waspada atas potensi trek-trekan.

Menanggapi keluhan tersebut, Kapolres Jembrana menegaskan akan menindak bengkel yang terbukti mengubah tipe kendaraan tanpa izin. Ia juga menegaskan perlunya keterlibatan Satpol PP dan Dinas Perhubungan dalam penanganan pelanggaran tersebut.

“Kami akan terapkan sanksi sosial yang mendidik dan menimbulkan efek jera, termasuk bagi anak-anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana. Semua akan kita libatkan, termasuk pemangku desa,” tegasnya.

Kapolres juga berjanji akan menjembatani permasalahan zonasi sekolah dengan pihak Pemkab Jembrana dan instansi terkait.

“Kami minta masyarakat aktif melaporkan melalui layanan 110 jika menemukan permasalahan di lingkungan masing-masing,” tambahnya.

Kegiatan Jumat Curhat ini menjadi bukti nyata komitmen Polres Jembrana dalam mendekatkan diri kepada masyarakat serta memperkuat kemitraan strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. (zed)

Related posts