Terbongkar… Mau Dilantik di Istana, Calon Akpol Lulusan 2018 Ini Bongkar Borok Oknum Perwira Polri

JAKARTA | Ketua Umum Gapta Law Office yang juga salah satu Pendiri FWJ Indonesia Richard William sayangkan adanya oknum Perwira Tinggi Polri melakukan tindakan yang menciderai citra Polri.

 

Dalam keterangan Pers nya di Jakarta, Richard menyebut prank oknum Perwira Tinggi Polri terhadap Presiden Jokowi dan calon Akpol lulusan tahun 2018 telah melanggar etika yang sangat tidak beradab. 

 

Dia juga menyebut undangan pelantikan di Istana Negara bagi para calon Akpol lulusan 2018 dengan nama Abdu Navi Giovani menggunakan Korps Polri yang isinya Surat Keterangan Palsu merupakan perbuatan melanggar hukum.

“Kami kaget juga, kok bisa seorang Perwira tinggi Polri mengeluarkan undangan surat keterangan palsu. Bahaya itu dan bisa merusak citra Polri.” Kata Richrad, Minggu (18/6/2023).

Masalah ini dijelaskan Richard merupakan masalah serius bahkan seorang Perwira Tinggi Polri dengan mudahnya melakukan hal keji dan menipu Presidennya sendiri serta calon Akpol yang akan dilantik.

“Kami berkomitmen demi menjaga dan mengawal konstitusi agar prilaku oknum Perwira tinggi Polri itu segera ditindak demi menjaga Citra Polri yang lebih baik sesuai presisi dan Amanah konstitusi.” Ucapnya.

Sebagai kuasa hukum Abdu Navi Giovani, dia juga menuding prilaku oknum Perwira Tinggi Polri itu bukan sifat ksatria. “Sangat berani dia membuat surat undangan leterangan palsu, hanya untuk memenuhi nafsu ketamakan dan yang lebih parahnya melakukan aksi prank kepada Jokowi.” Jelasnya.

Dan ini merupakan rekor terburuk bagi tegaknya supremasi hukum di Indonesia kedepan. Bagaimana tidak! Kalau saja Presiden bisa dipaksakan seperti ini, pasti masyarakat para pencari keadilan juga akan mengalami hal serupa.

Atas kejadian ini. Dia berencana akan datangi Menkopolhukam RI Mahfud MD, guna menyerahkan surat tembusan dalam perkara itu.

 

“Kita akan datangi Mahfud MD nanti, meski sebelumnya kami sudah sampaikan ke Preseden melalui Persuratan di Sekretarian Negara pada Jum’at tanggal 16 Juni 2023 kemaren.” Terang dia.

Hal itu ditegaskan Richard William selaku Kuasa Hukum Lulusan Akpol Tahun 2018.bahwa persoalan ini baru terungkap dan terbongkar setelah adanya aduan dan bukti – bukti kuat yang dapat menjadi acuan perlawanan hukum.

 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jolowi) melantik 724 lulusan Akademi TNI serta Akademi Kepolisian menjadi perwira remaja di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

 

Dalam upacara Prasetya Perwira, Presiden menjadi inspektur upacara. Selain menyaksikan para lulusan akademi aparat negara itu, upacara jugq menghadiri pertemuan keluarga para perwira remaja yang dilantik.

 

Lulusan akademi yang dilantik itu terdiri dari 225 lulusan Akademi Militer, 102 lulusan Akademi Angkatan Laut, 119 lulusan Akademi Angkatan Udara, dan 278 lulusan Akademi Kepolisian.

 

“Atas nama pribadi, atas nama masyarakat, atas nama bangsa, atas nama negara, saya sampaikan selamat atas pelantikan saudara-saudara, para ksatria muda sebagai perwira remaja TNI dan Polri,” kata Presiden saat membacakan amanat upacara.[] FWJ

 

 

 

 

 

 

 

 

Related posts