335 Orang Narapidana Mendapat Remisi Natal dari Kemenkumham Bali

Bali.tbibterpol.com | Hari raya natal bagi Narapidana yang beragama kristiani merupakan moment yang bahagia . Pasalnya disamping bisa merayakan natal di tempat binaannya dengan misa natal juga mendapatkan Remisi dari Kemenkumham bali

Yayasan Bangun Sejahtera

” Misa Malam Natal ini dilaksanakan bertempat di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali dengan penuh sukacita” terang kakanwil Romi Yudianto

Lanjut Romi shwa Kegiatan ini dilaksanakan Bersama Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda dengan tema “Hidup Kekal : Hadiah dari Sang Natal”. Pada Misa Malam Natal ini turut dihadiri oleh Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan Baran dan Pdt. Gatut dan Pdt. Esther Budiyono sebagai pengkhotbah dan diikuti oleh seluruh Lapas/Rutan/LPKA se-Indonesia secara online.

Pada pelaksanaan Natal hari ini (25/12) sebanyak 335 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen akan diberikan remisi. Pemberian remisi ini akan dilaksanakan bertempat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli. Dari 335 narapidana yang menerima remisi, sebanyak 330 orang mendapatkan remisi khusus I, yaitu pengurangan masa hukuman. Sedangkan 5 orang lainnya mendapatkan remisi khusus II dan langsung bebas.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Romi Yudianto menyampaikan bahwa pemberian remisi ini adalah bentuk penghargaan dan pemenuhan hak-hak yang diberikan negara kepada narapidana yang telah menjalani masa tahanan paling sedikit enam bulan dengan berkelakuan baik selama masa pembinaan.

“Remisi Natal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan dari negara kepada narapidana yang telah menunjukkan perubahan perilaku dan kemauan untuk memperbaiki diri” ucap Romi, Minggu (24/12).

Pemberian remisi natal ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi narapidana untuk terus berperilaku baik dan mengikuti program pembinaan dengan baik. Selain itu, remisi natal ini juga diharapkan dapat menjadi momen bagi narapidana untuk merefleksikan diri dan bertobat.

Related posts