Acara Bai’atan Mempererat Ikatan Spiritual dalam Cahaya Ramadan di Bali

Jembrana || tbinterpol.com 

Sebuah pertemuan spiritual yang mendalam berlangsung di Jami’atul Mudzakiriin di Bali, yang terletak di Jl. Raya Denpasar – Gilimanuk, Tuwed, Kec. Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. (21 Maret 2024)

Yayasan Bangun Sejahtera
Read More

Acara ini berpusat pada praktik Dzikir, yang dianggap sebagai bentuk ibadah yang penting dalam Islam dan aspek krusial dari Tasawwuf (kebatinan Islam).

Buka puasa bersama, sholat Magrib, Isyak, dan sholat tarawih mengawali acara ini.

Dibimbing oleh Walitalqin Shiddiqiyyah, Bapak Mustadji, pertemuan tersebut melibatkan banyak murid dari Thoriqoh Shiddiqiyyah. Dimulai pada pukul 11:00 malam waktu setempat dan berlangsung hingga pukul 2:15 pagi, acara Bai’at diadakan, menandakan komitmen yang mendalam terhadap ilmu spiritual Islam.

 

Di antara sebelas murid yang mengikuti dalam acara Bai’at adalah Moh Sahraji dari Kabupaten Jembrana, Andriyani dari Kabupaten Buleleng (2 orang mengikuti bai’at Jahar/Nafi Isbat), Ahmad Safari dari Kabupaten Badung, Khoirul dari Kabupaten Jembrana, Muhammad Agus Salim Latief dari Kabupaten Jembrana, Heri dari Kabupaten Buleleng, Saidah dari Kabupaten Buleleng, Putu Susiantari dari Kabupaten Buleleng, Ali Imron dari Kabupaten Buleleng, Sunadi dari Kabupaten Buleleng (8 orang mengikuti bai’at Jahar mengulang), dan Nur Hidayat dari Kabupaten Buleleng (1 orang mengikuti Bai’at Sirri/Ismu Dzat)

 

Merujuk pada pentingnya bulan suci Ramadan, Bapak Mustadji menekankan keistimewaan nya dalam Bai’at selama waktu sakral ini. Beliau menyoroti pahala yang dilipatgandakan oleh Allah untuk perbuatan ibadah yang dilakukan selama Ramadan, dengan menegaskan kesucian peristiwa tersebut.

 

Selain itu, Bapak Mustadji berbagi wawasan tentang masa depan Jami’atul Mudzakiriin, mengungkap rencana pembangunan gedung tiga ibadah yang didedikasikan untuk pelayanan keimanan, pelayanan kemanusiaan, dan pelayanan ke alaman yang merupakan program Mursyid thoriqoh Shiddiqiyyah.

Murid-murid diingatkan untuk memasuki ruang Bai’at dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri, melambangkan ketaatan terhadap tradisi dan etika spiritual.

 

Kedepannya, diumumkan bahwa acara Bai’at lainnya akan dilaksanakan di kediaman Bapak Isnur Taufik di Denpasar, Bali, pada Sabtu malam, 23 Maret 2024, yang lebih lanjut melestarikan ajaran dari Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia.

“Semoga ajaran thoriqoh Shiddiqiyyah akan terus berkembang dan menginspirasi kehidupan, sebagai lambang kebangkitan tasawwuf dunia, menyebarkan berkah dan rahmat, serta pencerahan spiritual di mana pun berada. Untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia hingga akhirat” Tutup Mustadji yang juga sebagai Dewan Pimpinan Wilayah organisasi Shiddiqiyyah Bali.

 

(*) Safari

Related posts