[UPDATE] Pencarian Korban Hilang Pasca Longsor Bandung Barat Dihentikan

 

Jakarta ||  tbinterpol.com

Yayasan Bangun Sejahtera
Read More

Operasi pencarian dan pertolongan warga yang masih hilang dinyatakan berakhir pada hari ke-7 pascabencana longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu lalu (24/3), pukul 23.00 waktu setempat.

 

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau lebih dikenal Basarnas yang memimpin operasi pencarian dan pertolongan korban menghentikannya pada Minggu sore (31/3), pukul 16.00 WIB. Dengan demikian, total korban meninggal yang telah diidentifikasi berjumlah 7 orang, sedangkan 3 lainnnya hilang.

 

Operasi terakhir pencarian dipusatkan di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor.

 

Setelah berakhirnya operasi tersebut, pemerintah daerah menyatakan, apabila ada warga yang menemukan kemungkinan penemuan korban, ini akan ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

 

Meskipun operasi pencarian dan pertolongan berakhir, upaya tanggap darurat masih terus dilakukan oleh Pemerintah Bandung Barat terhadap dampak yang masih berlangsung. Status tanggap darurat akan berakhir pada 7 April 2024.

 

Upaya penanganan darurat, salah satunya, memastikan kebutuhan dasar 162 KK atau 527 warga yang mengungsi di Cibenda terpenuhi. Dua dapur umum dioperasikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat dan Kodam III Siliwangi untuk membantu para pengungsi.

 

Sementara itu, murid-murid di SDN Padakati yang terdampak longsor dapat melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara daring.

 

Pemutakhiran data BNPB hingga hari ke-7 mencatat warga meninggal dunia 7 orang, hilang 3, luka berat 3 dan luka ringan 33. Sebanyak 520 KK atau 1.630 warga terdampak yang tersebar di sejumlah desa.

 

Desa terdampak yaitu Desa Sirnagalih dan Cibenda di Kecamatan Cipongkor, serta Desa Sukaresmi, Cibitung dan Cinengah di Kecamatan Rongga.

 

Selain berdampak pada populasi, tanah longsor juga mengakibatkan kerusakan pada tempat tinggal warga dan fasilitas publik. BNPB mencatat rumah rusak berat 117 unit, rusak sedang 50 dan rusak ringan 190.

 

Sedangkan pada fasilitas dan infrastruktur publik tercatat tempat ibadah terdampak 1 unit dan fasilitas pendidikan 1 serta jembatan rusak 1.

 

 

Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Related posts