TB Interpol – Labuhanbatu

Banjir tahunan kerap kali melanda Kecamatan Billah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara umumnya di bulan bulan ber ber berr.
Keadaan banjir ini sangat disenangi oleh para anak anak hingga remaja, pasalnya mereka tak perlu repot-repot mencari kolam renang untuk belajar berenang dan bermain main air.
Suri murni (42)seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dusun 2 Gerak tani,desa Sei tampang, Kecamatan Billah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara.Masih memiliki 3 orang anak yg masih kecil kecil yakni Bla berusia 9tahun(perempuan),Haikel 6 tahun(laki laki)dan si bungsu Wahyu 5 tahun (laki-laki.Dan serta memiliki halaman yang lumayan luas dan kini di genangi air berkisar40 sampai 50 centimeter kedalamannya.
Hal inilah yang membuat anak-anak seusia anaknya senang bermain,untuk mandi mandi sambil berenang renang.
Semula Murni sambil duduk diatas bangku Sabtu (19/10/2024)masih melihat ketga orang anaknya yakni Bila dan Haikel mandi mandi bersama temannya dan sibungsu Wahyu hanya menjadi penonton di jalan.
Dikarenakan haripun dah mulai siang maka Murnipun lari ke dapur untuk menggoreng ikan buat lauk anak anaknya makan siang.Saat mengangkat gorengan ikan Murnipun tak mendengar lagi ramainya suara anak anak yang bermain air di halaman rumahnya tadi.lalu Murnipun cepat cepat keluar melihat situasi.
Akan tetapi Murni tak melihat lagi teman beserta kedua anaknya, yang tadinya bermain air besama di halaman rumahnya,terkecuali sibungsu Wahyu yang berdiri di jalan sambil memandangi kesatu arah.
Lalu Murnipun menanya si bungsu tentang keberadaan kakak dan abangnya, sambil menunjuk parit yang berada ditepi jalan bungsupun mengatakan disitu.Murnipun menjerit jerit minta tolong sambil mencari anaknya yang di duganya tenggelam.
Mendengar suara jeritan mnta tolong, warga sekitarpun langsung respons lari ketempat asal datangnya suara.Ketika sampai di lokasi
(jam 11wib) warga melihat Murni sedang menjnjing anaknya yang bernama Bila dalam keadaan kritis.
“Toloong tolonong,tolong carikkan anakku Haikel,”mohon Murni kepada warga sambil menunjuk kearah parit. Murnipun dibantu warga sekitar menggosok gosok dan menyungsang Bila agar bernapas.Akhiirnya usaha Murni dan wargapun membuahkan hasil,Bilapun mulai bisa bernapas.
Dilain sisi warga menemukan Haikel yang juga dalam keadaan kritis,akan tetapi tak separah kakaknya.Dengan cepat warga melarikan kedua korban ke Puskesmas Negeri lama.
Dengan sigap para petugas Puskesmas menangani korban.Disebabkan kurangnya peralatan petugas Puskesmas segera melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Rantau perapat,agar mendapatkan pertolongan yang lebih intensif.
Kini kedua kakak beradik itupun yakni Bila dan Haikel sudah sadar dan dapat berbicara
“Sudah sadar anakku bang kedua duanya, haya saja sikak(Bila)masih bengong kayak ketakutan,mungkin teroma dia ya bang, “jawab murni melalui seluler Minggu (20/10/2024)pada awak media.
“Aku sangat berterimakasih banyak bang pada orang kampung dan semua warga Negeri lama,yang sudah mendoakan anak anakku selamat,”pungkas Murni.Penulis(Abdi)