TB Interpol Labuhanbatu

“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari,”pribahasa ini memiliki makna bahwa apa yang dilakukan guru akan ditiru oleh muridnya secara mentah – mentah.
Pribahasa ini juga mengandung pesan bahwa setiap guru harusnya sangat berhati hati dalam memberikan pengajaran kepada murid – muridnya.Jangan sampai murid melihat ataupun mendengar hal – hal yang tidak baik dari gurunya.
Menurut Yusri Thamrin, Mantan anggota LSM TIPAN RI yang telah menjadi Kepala Dusun, Minggu (05/01/2025).Piralnya SD Negeri 04 kemarin dan ditambah lagi banyaknya berita berita di Sosmed yang menceritakan kebiasaan buruk si Kepsek, pastinya membuat hati para orang tua murid merasa was was dan tidak nyaman lagi menitipkan anak anaknya ke Sekolah tersebut.
Menurutnya, guru dalam kapasitasnya sebagai pendidik, harus tahu bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk mencetak generasi yang Inovatif, kreatif dan serta bermoral.
“Gimana dapat mencetak muridnya menjadi inovatif, kreatif serta bermoral kalau gurunya saja gak memilikinya justru malah sebaliknya,”jelas Thamrin dengan nada kesal.
Lebih lanjut, menurutnya kalau gurunya tidak disiplin, murid juga nantinya memiliki karakter tidak disiplin, kalau gurunya tukang berdusta berarti kelak karakter muridpun juga tukang berdusta, kalau gurunya dikit dikit kutip uang (pungli),ya muridnya pun kelak memiliki karakter seperti itu, apalagi gurunya tukang korupsi,ini lebih parah lagi.Berarti sejak usia dini si murid sudah menerima pelajaran korupsi.
Menurutnya (Yusri Thamrin) Sekolah memiliki ruang korupsi yang sangat besar dan diantaranya korupsi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan korupsi waktu.”Seharusnya guru itu berkewajiban mengajar tatap muka paling sedikit 24 jam dan paling banyak 40 jam dalam satu Minggu,”jelas Thamrin.
Lebih lanjut,Selama ini di Sekolah – Sekolah SD Negeri seputaran Labuhanbatu,guru hanya mengajar dan bertatap muka mengambil waktu yang paling sedikit, yaitu 24 jam dalam satu Minggu.Dengan masuk Sekolah jam 7.15 WIB dan keluar( pulang) Sekolah jam 12.05 siang.
“Berarti dalam satu hari guru SD hanya berkewajiban bekerja dibawah 4 jam 50 menit saja dan sudah termasuk jam istirahat,tutur Thamrin.”Meskipun demikian, dengan jam kerja yang hanya sedikit dan singkat itu ,namun guru mendapat perhatian husus dari Pemerintah dengan memberikan tambahan gaji sertifikasi,”ungkap Thamrin.
“Coba mas cek SDN 04 itu!,”lanjutnya mengingatkan kembali tentang Sekolah itu.”Mungkin banyak gurunya yang sudah sertifikasi namun sering telat hadir bahkan selalu bolos seperti Kepseknya,”sebut Thamrin dengan nada tegas.
Mengakhiri pembicaraannya, Yusri Thamrin sangat berharap agar Dinas pendidikan memikir dua kali untuk memberikan jabatan Kepsek kepada seorang guru yang tak jelas latar belakang kinerjanya, apakah perilaku dan moralitasnya benar – benar baik.Pasalnya perbuatan buruk para pendidik akan memberikan hasil dan dampak buruk pada muridnya.
(Abdi)