FKPJ Gelar Rapat Penting di Denpasar: Resafel Pengurus Ditiadakan, Milad Diundur untuk Persiapan Matang

Denpasar, Bali  |  TBINTERPOL.COM

– Forum Komunikasi Paguyuban Jawa Timur (FKPJ) menggelar rapat penting pada Sabtu malam (10/01) di PONDOK DUO, Jalan Mahendradata No.16, Denpasar. Rapat ini dihadiri oleh lebih dari 50 persen perwakilan paguyuban dari berbagai daerah di Jawa Timur dan membahas dua agenda utama: Reshuffle kepengurusan dan persiapan Milad ke-4 FKPJ.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa reshuffle atau perombakan posisi ketua divisi dan pergeseran kepengurusan FKPJ tidak akan dilakukan. Keputusan ini disepakati setelah mayoritas perwakilan paguyuban menyatakan bahwa perubahan struktur belum relevan untuk saat ini. Anton Wahyudi, Ketua FKPJ, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan komitmen untuk meningkatkan solidaritas dan loyalitas seluruh pengurus ke depannya.

“Kami ingin memperkuat koordinasi dan sinergi dalam organisasi. Fokus utama saat ini adalah bagaimana membawa FKPJ lebih maju melalui kerja sama yang solid,” ujar Anton Wahyudi.

Selain itu, rencana peringatan Milad FKPJ ke-4 yang awalnya dijadwalkan pada 23 Februari 2025, diputuskan untuk ditunda. Keputusan ini diambil mengingat waktu persiapan yang dinilai terlalu singkat untuk menghasilkan acara yang optimal. Sebagai alternatif, Milad akan digabungkan dengan kegiatan Halal Bihalal yang direncanakan pada pertengahan tahun 2025.

“Kami ingin memastikan setiap agenda memberikan dampak positif dan maksimal. Oleh karena itu, kami sepakat untuk menunda Milad dan menggabungkannya dengan Halal Bihalal. Sebelum itu, kami juga akan mengadakan Rapat Kerja (Raker) untuk merancang program tahunan organisasi di 2025,” tambah Anton Wahyudi.

Rapat yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini menjadi momentum penting bagi FKPJ untuk merumuskan langkah strategis ke depan. Semua peserta rapat menyatakan dukungan penuh terhadap keputusan yang diambil demi kemajuan organisasi.

Dengan langkah ini, FKPJ optimis dapat terus berkontribusi positif bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya yang berada di perantauan pulau Dewata Bali.