Piralnya dugaan penganiayaan terhadap anak didik yang dilakukan oleh pihak guru di SDN 27 Bilah Hilir.Kini telah di hapus oleh sipemilik akun Facebook Linda Nduruu.
Pasalnya kedua belah pihak antara pihak orang tua murid yang diduga dianiaya dan pengajar(guru)terduga penganiaya telah melakukan perdamaian secara kekeluargaan yang dijembatani oleh pihak perusahaan PT.DLI.
Pemilik akun Facebook Linda Nduruu telah melakukan klarifikasi atas postingannya 18 Januari 2025 yang lalu, dikarenakan kedua pihak telah berdamai.Klarifikasi kesalah pahaman kepada oknum guru di unggah Linda Nduruu Kamis (24/01/2025) terkait dugaannya terhadap oknum guru yang telah menaniyaya anaknya yang masih duduk di bangku kelas 1 (satu) SD, dengan cara menampar dan menjambaknya.
Adapun isi postingan yang diunggah Linda Nduruu adalah :
“Ini anak saya Sekolah SD di Afdeling 4.Setiap pergi ke sekolah selalu menangis karena takut datang ke Sekolah, alasannya karena pas hari Senin yang lewat gurunya menampar dan di Jambak gurunya gara – gara terlambat nulis dan belajar.Apa pantas guru menampar dan menjambak anak SD yang masih kelas 1?”
Menurut Yusri Thamrin, Kepala Dusun dan juga mantan anggota LSM TIPAN RI,Linda Nduruu membuat postingan itu dikarenakan rasa kesal bercampur marah mana kala mendengar alasan anaknya yang takut datang ke Sekolah di karenakan teroma akibat perlakuan kasar gurunya.
Lebih lanjut, mungkin hanya sekedar itulah yang bisa dilakukannya untuk menuangkan rasa emosi dan kekesalannya saat mendengar pernyataan anaknya.
Orang tua mana yang terima anaknya di perlakukan seperti itu,di Jambak di Pukuli oleh orang lain meskipun gurunya sendiri,”ucap Thamrin dengan nada geram.
“Kalau seandainya itu terjadi pada anak kita, saya pastikan kitapun gak akan terima bahkan bukan hanya sekedar mempiralkannya.Akan teta segera melaporkan kejadian itu ke Aparat Penegak Hukum(APH) guna mencari keadilan,”papar Thamrin.
Mengakhiri obrolannya, Thamrin berharap agar para pengajar (guru) haruslah senantiasa bersikap baik,ramah, sopan serta mengutamakan kesabaran dalam menghadapi para murid – muridnya, jangan asal gimbal saja.Para guru harus tahu, bahwa setiap orang tua yang menitipkan anaknya di sekolah, berharap anaknya pintar dan berakhlak mulia.
(Abdi)