Jabar, Tbinterpol com
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H. membuka secara resmi kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Intelkam Tahun Anggaran 2025 di Aula Moeryono Polda Jabar, Selasa (15/7/2025) Rakernis tersebut Mengusung tema “Optimalisasi Fungsi Intelkam Polda Jabar Guna Penguatan Polri Presisi dalam Rangka Mendukung Program Asta Cita”, kegiatan ini dihadiri oleh pejabat utama serta jajaran Intelkam Polda Jabar dan Polres jajaran. Dalam arahannya, Kapolda Jabar menegaskan pentingnya peran fungsi intelijen keamanan (Intelkam) dalam mendukung Polri yang presisi, seiring dengan dinamika keamanan yang semakin kompleks di era digital dan globalisasi saat ini.

Peran intelejen yaitu mendahului, membersamai dan mengakhiri serta melakukan penggalangan, pengamanan dan penyelidikan. Untuk menjadi seorang intelejen, tidak cukup hanya memiliki kesan positif yang memotivasi, tetapi lebih dari itu harus berfikir jernih dan bersedia memahami berbagai perspektif dunia intelijen , meliputi jiwa, kegiatan, pengetahuan, komitmen serta pengertian yang mendalam tentang intelejen. Kapolda Jabar pada Rakernis menekankan lima poin penting dalam penekanan strategisnya:
“Saya berharap agar fungsi intelijen Polri dapat semakin tajam, akurat, dan responsif dalam mendeteksi berbagai potensi gangguan Kamtibmas, baik yang bersifat konvensional maupun kontemporer. Di era digital dan kompleksitas global saat ini, ancaman terhadap keamanan tidak lagi bersifat tunggal, melainkan multidimensional mulai dari radikalisme, terorisme, cybercrime, konflik sosial, hingga perang informasi dan disinformasi.” ujarnya.
“Saya menekankan pentingnya penguatan deteksi dini dan pencegahan dini. Intelijen harus menjadi garda terdepan dalam memberikan peringatan awal kepada pimpinan, serta mampu memberi rekomendasi yang konkret, berbasis analisis yang valid dan terukur.” Ujarnya. Intelijen Polri harus mampu membersamai pimpinan dalam setiap pengambilan keputusan strategis, bukan sekadar menjadi pelapor, tetapi mitra berpikir. Oleh karena itu, diharapkan Rakernis ini menjadi sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia intelijen, baik dari segi pola pikir, kemampuan teknis, maupun integritas moral. “Saya mendorong agar seluruh jajaran intelijen dapat memperkuat sinergi, baik internal maupun eksternal — mulai dari lintas fungsi di lingkungan Polri, hingga dengan TNI, BIN, BSSN, dan instansi lainnya. Tantangan hari ini memerlukan kerja bersama dan sistem yang terintegrasi.” Ungkap Kapolda Jabar.
Diharapkan hasil dari Rakernis ini bukan hanya menjadi dokumen, tetapi diterjemahkan secara konkret di lapangan melalui langkah- langkah kerja nyata, terukur, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, institusi, dan negara. Kapolda Jabar juga menyampaikan bahwa Rakernis ini merupakan bagian dari upaya mendukung Program Asta Cita, terutama dalam konteks memperkuat reformasi hukum dan keamanan nasional.
Di akhir arahannya, Kapolda Jabar berpesan agar jajaran Intelkam tidak lengah dan terus meningkatkan kepekaan terhadap perubahan situasi, serta menjaga soliditas demi mewujudkan Polri yang semakin profesional, humanis, dan dipercaya masyarakat.
(* Brt)