
Rohil l tbinterpol.com
Proyek peningkatan jalan di Sungai buaya atau Jalan Jend.Sudirman Bagan Batu yang menelan anggaran APBD Tahun 2023 sebesar Rp764 juta lebih , dituding tidak sesuai dengan peruntukannya.
Pasalnya, proyek tersebut hanya M menggunakan material Bes B yang rawan akan tergerus oleh air hujan sementara jalan tersebut sudah pernah diaspal sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Masyarakat Pecinta Lingkungan Hidup Mandiri Kabupaten Rokan Hilir menilai, bahwa di plang proyekan tertulis program peningkatan jalan,.
Namun realisasinya bukan peningkatan jalan, tapi penurunan kualitas jalan, yang sebelumnya aspal ,saat ini malah di aucas ,itupun menggunakan material bas B, yang disangsikan ketahanannya.
“Proyek tersebut seharusnya tidak sekedar peningkatan jalan dengan awcas seharusnya kalau pemerintah mau meningkatkan kualitas jalan itu harus dilakukan pengaspalan kembali agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat ” pungkasnya.
“Proyek inu nantinya akan sia sia bila aucas yang ditimbunkan kejalan itu tergerus oleh arus hujan apalagi kondisinya sebagian turunan”Terangya
Masyarakat setempat juga mempertanyakan proyek aucas ini karena hanya sebatas aucas saja tidak diaspal,ada apa ini apakah proyek ini hanya untuk balas budi untuk memenuhi janji politik atau untuk kepentingan masyarakat setempat ?
Untuk duketahui bahwa dijalan tersebut intensitas tinggi truk angkutan sawit dan angkutan Culd Palm Oil (CPO) milik pengusaha swasta yang merusak jalan tersebut
“Truk kapasitas besar Over Dimensi dan Over Load (ODOL) setiap hari melintas dijalan ini yang menjadi penyebab kerusakan jalan ini,karena kapasitas jalan yang hanya klas III dilalui oleh truk ODOL seharusnya Pemerintah menindak truk tersebut “tambahnya . ( red)