Tbinterpol-Depok 6.nopember 2022

Iptu Dwi Yulianto, sosoknya sederhana dan bersahaja. Dia bertugas di Polres Metro Depok. Yang istimewa dari sosok Iptu Dwi, selain bertugas melayani masyarakat dia kini dekat dengan Tuhan. Diketahui, Iptu Dwi adalah seorang pembina di beberapa pesantren di daerah Kabupaten Bogor
Melihat Iptu Dwi sekarang, amat jauh dengan masa lalunya. Iptu Dwi yang ditemui disaat ini sudah menjadi anggota Polri yang berpangkap perwira, merasa tidak percaya jika di sandingkan masa lalu dengan sekarang.
Sebelumnya, Iptu Dwi telah banyak bercerita tentang masa lalunya mulai dari berjualan es, kuli panggul pasar bahkan pernah menjadi pelaku balap liar.
Mungkin, yang sama dengan masa lalunya seperti kesederhanaanya yang luar biasa, terbukti saat.andika mewawancarainya tentang keseharian beliau diluar bertugas.
Ternyata, Iptu Dwi tidak hanya menjadi anggota Polri saja, Bahkan, di luar itu dirinya mengabdi kepada banyak pesantren di kawasan Kabupaten Bogor untuk menjadi pembina.
“Pengabdian ini, Sejak saya jadi Kapolsek Tajurhalang dan ketemu pak haji Nurdin maka jadi semangat untuk ikut membantu kegiatan pondok,” ucapnya.
Iptu Dwi mengaku, dirinya terjun di ponpes karena dirinya sejak kecil suka ikut nyantri yang bernama Santri Kalong.
“Tidur dirumah tapi suka ikut kegiatan santri kalo lagi tidak ada kegiatan, jadi termotivasi bahwa ilmu agama itu penting, tetapi tidak semua punya waktu untuk bisa akses , itu saat di desa tonjong, Kabupaten Bogor,” katanya.
Saat ini, dirinya mengatakan bahwa fokusnya saat ini baru hanya sebagai pembina di banyak pesantren saja, untuk menjadi ketua, Iptu Dwi mengatakan belum siap dengan tanggung jawab itu.
“Tetapi rencana dan niat kedepanya sudah ada untuk menjadi ketua,” katanya.
Menurutnya, kegiatanya untuk menjadi pembina pesantren seperti memberikan semangat dan dukungan moril kepada para santri serta mencarikan donatur untuk pesantren berupa makanan atau biaya hidup untuk para santri. “Seperti itu untuk menjadi seorang pembina di pesantren,” ungkapnya.
Kedepanya, Iptu Dwi mengatakan ingin memberikan kesempatan untuk para santri duafa sebanyak-banyaknya untuk bisa mondok tanpa menggunakan biaya, agar semua orang dapat kesempatan mendapat pendidikan di Pondok Pesantren.
“Kedepanya, ini adalah mimpi saya adalah ingin membuat desa santri,” tuturnya.
Terkait dengan mimpinya yang mulia tersebut, Iptu Dwi mengungkapkan, itu baru hanya niat, masih perlu banyak biaya untuk mewujudkan hal itu. “Tetapi, semoga semua itu bisa terwujud,” tutupnya.
(Junior)